kosong

berfikir untuk hidup yang lebih baik , dan beriman untuk tuhan yang benar

Archive for the ‘indonesia ku’ Category

ESA dan EKA , ahad dan wahid, echad dan yakhid

Posted by kosongan pada | 3 |Februari| 2014 |

pagi ini saya di berikan kata “Sh’ma Yis’ra’eil Adonai Eloheinu Adonai echad” dalam trade ini saya jadi teringat di indonesia masih sering rancu antara esa dan eka , ahad dan wahid, echad dan yakhid

sumber :http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121127053923AASFg8v

Esa adalah bahasa jawa kuno[bahasa KAWI]berarti tunggal atau satu,yang hanya digunakan pada penyebutan Allah tuhan yang esa””
Eka adakah bahasa sansekerta juga berarti satu namun eka dapat digunakan pada banyak kalimat atau juga berfungsi kata ganti”

sumber : http://oktavianipratama.wordpress.com/matakuliah-umum/kewarganegaraan/arti-dan-makna-sila-ketuhanan-yang-maha-esa/

Kata Maha berasal dari bahasa Sansekerta atau Pali yang bisa berarti mulia atau besar( bukan dalam pengertian bentuk). Kata Maha bukan berarti sangat. Kata “esa” juga berasal dari bahasa Sansekerta atau Pali. Kata “esa” bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Kata “esa” berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this- Inggris). Sedangkan kata “satu” dalam pengertian jumlah dalam bahasa Sansekerta  atau bahasa Pali adalah kata “eka”. Jika yang dimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka kata yang seharusnya digunakan adalah “eka” bukan kata “esa”.

dari ke dua hal tersebut kita bisa memulai dari kebanggaan kita dasar negara kita pancasila ^^
dalam sebuah lambang tersebut ada sila pertama “ketuhanan yang maha esa” dan menggenggam pita dengan tulisan “bhineka tunggal ika” berarti disana membicarakan hal selaras
Tuhan = tuhhyang sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2011/01/16/definisi-tuhan-335016.html
Tuhan, serapan dari sansekerta Tuh (kepala) Hyang (dewa), yg berati kepala para dewa meskipun bisa di artikan dari pengembangan kata tuan yang berarti atasan/penguasa/pemilik (Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf Heuken SJ (1976))
dengan pemahaman ini kita bisa menyimpulkan kata esa disana adalah kata serapan dari bahasa sansekerta pula yang sudah diadaptasi oleh jawa … maka hal ini menggugurkan pernyataan yang saya ambil dari yahoo di atas karena masih bisa di cari lebih dalam
selain karena dari bahasanya kita bisa melihat dari bentuk negara indonesia sendiri yang mengakui 5 agama dimana selain agama islam agama lainnya dianggap memiliki tuhan2 yang lebih dari 1

sumber : http://salafyitb.wordpress.com/2007/02/02/beda-antara-kata-ahad-dan-wahid/

Beda antara kata “ahad” dan “wahid”

Abu Shalih Al-Lamfunji (TI 2002)

Dalam pembahasan ini, ana banyak mengambil faidah tentang pembahasan ini dari kitab yang sarat faidah karya Al Imam Al hafidz AsSuyuti, rahimahullah berjudul “ Al Itqon fi Ulumil Quran” ana tambahkan dari beberapa referensi bermanfaat lainnya.

Pertama yang perlu ditetapkan adalah keduanya merupakan 2 nama Allah ‘azza wajalla.

Allah berfirman dalam surat Al Ikhlas :

قل هو الله أحد

Katakanlah “Dialah Allah yang maha tunggal (ahad)”( Al Ikhlas , 1)

Dan Ia juga berfirman:

لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

Tidak ada yang tersembunyi di sisi Allah, milik siapakah kerajaan pada hari ini ? milik Al Wahid Al Qohhar (Ghofir : 16)

Lalu apa perbedaan antara ahad dan wahid ?

 

Bedanya :

1. Ahad bisa dijama’, sedangkan wahid tidak

Jamak ahad adalah ahaduuna أحدون, dan Aahadحد آ

Sedangkan wahid tidak ada jamaknya, tidak dikatakan : wahidun atau yang lainnya.

Pernah kita dengar : syubhat hadits âhad dari HT, tapi tidak pernah kita dengar syubhat hadits wâhidin, Cuma pernah denger aja nama mas wahidin :p

2. Ahad bisa dipakai untuk mufrad dan jama’, contohnya pada

Surat Al Haqqoh:

فما منكم من أحد عنه حاجزين

Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalanginya( Al Haqqah, 47)

3. Ahad mencakup untuk muannats (perempuan) dan mudzakkar (laki-laki)

Oleh sebab itu oleh berfirman:

لستن كأحد من النساء

Dan tidaklah kalian (para istri nabi) seperti wanita-wanita mukminah lainnya (Al Ahzab: 33)

Sementara untuk wahid, harus menggunakan wahidah-واحدة – bila yang dimaksud/disandarkan adalah muannats, misalnya sebagaimana sering kita dengar dalam bagian khutbatul hajah:

ياأيهاالناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة

Wahai manusia, bertaqwalah kalian kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu. (An Nisa’ : 1)

Nafs adalah jenis kata muannats.

Contoh lain, yang terdapat pada ayat favorit para ikhwan…katanya,

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً

dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim , maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil , maka wahidah (seorang) saja (An Nisa’ : 3)

dan masih banyak contoh lainnya

4. Ahad untuk yang ‘Aqil (berakal) sedangkan wahid bisa untuk yang berakal dan tidak berakal,

Sebagai contoh :

ليس في البيت أحد

Tidak ada seorangpun (ahad) dirumah

Maka ini khusus, yakni untuk orang

Sedangkan bila kita berkata:

ليس في البيت واحد

Tidak ada “wahid”pun di dalam rumah,

Maka maksudnya bisa untuk manusia, ternak, burung dll…

5. Dalam beberapa keadaan, makna ahad lebih sempurna dari pada wahid, contohnya:

فلان لا يقوم له أحد

Fulan, tidak ada yang berdiri untuknya seorangpun,

Maka maknanya adalah tidak ada yang berdiri satu, demikian pula dua, tiga dan seterusnya.

Tetapi bila redaksinya..

فلان لا يقوم له و احد

Artinya, fulan tidak ada yang berdiri untuknya satu,

Maka maknanya bisa ada yang berdiri untuk si fulan dua orang, tiga orang dan seterusnya…

6. Umumnya, ahad digunakan dalam kalimat yang redaksinya berbentuk nafyi (pengingkaran) atau larangan.

Bila kita melihat ayat-ayat dalam Al Quran, bentuk nafynya menggunakan ahad bukan wahid, contohnya:

وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى

Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu ni’mat kepadanya yang harus dibalasnya, Al Lail : 19

أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ

Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?

Al Balad (7)

أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ

Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun (ahad) yang berkuasa atasnya?

Al balad : 5

فَيَوْمَئِذٍ لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ (25) وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ (26)

Maka pada hari itu tiada seorang(ahad)pun yang menyiksa seperti siksa-Nya (25)

dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya.(26)

Al fajr: 25-26

ولا بصل على أحد منهم مات أبدا

dan janganlah kamu sekali-kali mensholati salah seorang(ahad) yang mati di antara mereka..(At Taubah: 84)

silakan cari ayat-ayat yang lainnya, niscaya yang ketemu adalah ahad bukan wahid.

7. namun ada juga ahad dalam redaksi penetapan (itsbat), dan ini jarang:

contohnya:

قل هو الله أحد

Dalam surat Al Ikhlas,

Berkata fairuz Abadi bahwa ahad dalam surat al ikhlas di atas asalanya adalah wahadun, demikian juga Al imam As suyuti berpendapat seperti ini dalam Al Itqon.

Yakni hamzah pada أحد adalah gantian dari wawu, hal ini banyak terjadi pada kalimat-kalimat yang berawalan wawu, contohnya :

امرأة أناة ووناة

Imroatun Anatun dan wanatun (wanita yang lambat gerakannya)

وإشاح ووشاح،

Isyah dan wisyah (pedang)

bentuk itsbat yang lain..

فابعثوا أحدكم بورقكم هذه إلى المدينة

Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini (Al Kahfi: 19)

Itsbat lainnya

Dalam bilangan sebelas, dua puluh satu dan seterusnya

أحد عشر, أحد و عشرون

Ulama mengatakan bahwa ahad bila dalam siyaq itsbat, maka maknanya bisa berarti “ awal” (yang pertama), contohnya pada “yaumul ahad” yakni hari pertama, bukan hari satu. Dan sebagian dari mereka menafsirkan dengan ini, misalnya pada ayat dalam surat yusuf :

أما أحدكما فيسقي ربه خمرا

Adapun yang pertama dari kalian berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar (Yusuf : 41)

8. Allah tidak menggunakan kata ahad sebagai sifat dalam Al Quran kecuali untuk diri-Nya yakni pada surat Al Ikhlas sementara wahid digunakan untuk mensifati makhluq-Nya

Allah ta’ala berfirman :

وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama(satu)

Ar Ra’du : 4

Sehingga dari sini ulama ada yang berkata bahwa sifat ahad adalah sifat mutlak yang kembali kepadaNya dan tidak boleh pada makhluqNya, tidak boleh dikatakan huwa ahad atau Al malik Al ahad dan seterusnya.

9. Orang-orang lebih suka pake nama Abdul Wahid dari pada Abdul Ahad, setidaknya di negeri ini, pernahkah kita mendapati orang yang namanya Abdul Ahad, atau ahad saja ? Allahu a’lam

Demikian pembahasan ini, semoga dapat memberikan faidah, terutama menumbuhkan kecintaan untuk mempelajari Al Lughoh Al ‘Arobiyah sebagai bahasa yang Ia pilih untuk berbicara dengan makhluqNya dalam kitab-Nya yang mulia.

Wallahu ta’ala A’lam
Abu Shalih

Maaf, kata2 “keduanya merupakan 2 nama Allah ‘azza wajalla” itu kurang tepat… al-Wahid memang asma Allah… tapi “ahad” bukan asma Allah. Kata “ahad” dalam surat al-ikhlash itu merupakan isim ‘adad yang berkedudukan menjadi khobar kata “Allah”. Cuman dalam surat al-Ikhlash, isim ‘adad “ahad” digunakan untuk menjelaskan atau menta’kidi bahwa Allah itu satu.
Biasanya Asmaul-khusna itu menjadi na’at bukan sbgai khobar ato yg lain. Saya tidak yakin klo ada kitab yg menerangkan bahwa “ahad” itu asma Allah. kecuali mungkin kitab terjemahan yang disitu kurang tepat dalam mengartikan….

sumber : http://www.sarapanpagi.org/ekhad-dan-yakhid-ahad-dan-wahid-esa-dan-tunggal-vt22.html

‘EKHAD DAN YAKHID, AHAD DAN WAHID, ESA DAN TUNGGAL
Baik kata Ibrani ” אחד – ‘EKHAD”, “esa”, “pertama”, “satu”, maupun YAKHID, “tunggal”, “satu-satunya”, “tunggal”, “saja”, “hanya”, “sendiri”, berasal dari akar kata induk ” ח – KHET” dan ” ד -DALET”. Aksara KHET dalam tulisan proto-sinaistik — Ibrani Kuno — merupakan gambar “tembok” atau “dinding”; sedangkan aksara DALET, Ibrani Kuno: DAL, merupakan gambar “pintu”.

Gabungan kedua aksara yang merupakan simbol itu bermakna “kesatuan”. Tembok atau dinding memisahkan bagian dalam dari bagian luar kemah atau rumah. Hanya melalui pintu, seseorang dapat masuk atau keluar, thus bagian luar dan bagian dalam dipersatukan oleh pintu.

Gabungan aksara ” ח – KHET” dan ” ד -DALET”, yaitu ” חד – KHAD” , baik dalam bahasa Ibrani maupun Aram, diterjemahkan menjadi “satu”.

Bahasa Ibrani:

* Yehezkiel 33:30,
LAI TB, Dan engkau anak manusia, teman-temanmu sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan di pintu rumah-rumah dan berkata satu (KHAD) sama lain, masing-masing kepada temannya. Silakan datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN!
KJV, Also, thou son of man, the children of thy people still are talking against thee by the walls and in the doors of the houses, and speak one to another, every one to his brother, saying, Come, I pray you, and hear what is the word that cometh forth from the LORD.
Hebrew,
וְאַתָּה בֶן־אָדָם בְּנֵי עַמְּךָ הַנִּדְבָּרִים בְּךָ אֵצֶל הַקִּירֹות וּבְפִתְחֵי הַבָּתִּים וְדִבֶּר־חַד אֶת־אַחַד אִישׁ אֶת־אָחִיו לֵאמֹר בֹּאוּ־נָא וְשִׁמְעוּ מָה הַדָּבָר הַיֹּוצֵא מֵאֵת יְהוָה׃
Translit. interlinear, VE’ATAH {dan engkau} VEN-‘ADAM {anak manusia} BENEY {anak-anak dari} ‘AMEKHA {umatmu} HANIDBARIM {ia dibicarakan} BEKHA {padamu} ‘ETSEL {oleh} HAQIROT {tembok-tembok itu} UVEFITKHEY {dan pada pintu-pintu dari} HABATIM [rumah-rumah itu} VEDIBER-KHAD {dan mereka berkata — satu} ‘ET-‘AKHAD {kepada satu} ‘ISY {orang} ‘ET-‘AKHIV {kepada saudaranya} LE’MOR {berkata} BO’U-NA’
{datanglah] VESYIM’U {dan dengarlah} MAH {apa} HADAVAR {firman itu} HAYOTSE’ {yang keluar} ME’ET {dari} YEHOVAH {TUHAN}

Note:
“satu sama lain” diterjemahkan dari kata ” חד את־אחד ; KHAD ‘ET-‘AKHAD”, harfiah “satu kepada satu”.
Bahasa Aram:
* Ezra 4:8
LAI TB, [color=green]Rehum, bupati, dan Simsai, panitera, telah menulis surat terhadap Yerusalem kepada raja Artahsasta, yang isinya sebagai berikut.
KJV, Rehum the chancellor and Shimshai the scribe wrote a letter against Jerusalem to Artaxerxes the king in this sort:
Hebrew,
רְחוּם בְּעֵל־טְעֵם וְשִׁמְשַׁי סָפְרָא כְּתַבוּ אִגְּרָה חֲדָה עַל־יְרוּשְׁלֶם לְאַרְתַּחְשַׁשְׂתְּא מַלְכָּא כְּנֵמָא׃
Translit. interlinear, REKHUM {Rehum} BE’EL-TE’EM {majikan pemberi perintah} VESYIMSYAY {dan Simsai} SOFRA’ {juru tulis} KETAVU {mereka menulis} ‘IGERAH {surat} KHADAH {satu} ‘AL-YERUSYELEM {kepada Yerusalem} LE’ARTAKHSYASTE’ {kepada Artahsasta} MALKA’ {raja} KENEMA’ {bunyinya}
—–
Image

Kata ” אחד – ‘EKHAD” (Arab: ‘AHAD), “esa”, adalah kata ” חד – KHAD” yang dibubuhi aksara ‘ALEF di mukanya. Aksara ” א – ‘ALEF” dalam bahasa Ibrani Kuno merupakan gambar kepala kerbau yang melambangkan kekuatan, kekuasaan, kepemimpinan.
” אחד – ‘EKHAD” adalah kesatuan dari yang jamak, seorang manusia adalah kesatuan dari tubuh, nafas, jiwa, pikiran, perasaan. Suatu keluarga adalah kesatuan dari ayah, ibu, anak. Suatu pohon adalah kesatuan dari akar, batang, cabang, dahan, ranting, daun. Inilah makna kata ‘EKHAD yang diterjemahkan menjadi “esa”, “pertama”, “satu”, yaitu kesatuan yang kompleks, bukan kesatuan yang absolut.

* Kejadian 1:5
LAI TB, Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama (‘EKHAD).
KJV, And God called the light Day, and the darkness he called Night. And the evening and the morning were the first day.
Hebrew,
וַיִּקְרָא אֱלֹהִים לָאֹור יֹום וְלַחֹשֶׁךְ קָרָא לָיְלָה וַיְהִי־עֶרֶב וַיְהִי־בֹקֶר יֹום אֶחָד׃ ף
Translit. interlinear, VAYIQRA’ {dan Dia memanggil, menamakan} ‘ELOHIM {Allah} LA’OR {kepada terang} YOM {hari, siang} VELAKHOSYEKH {dan kepada kegelapan} QARA’ {Dia memanggil, menamakan} LAYELAH {malam} VAYHI-‘EREV {dan ia menjadi petang} VAYHI-VOQER {dan ia menjadi pagi} YOM {hari} ‘EKHAD {satu, pertama}

* Kejadian 1:9
LAI TB, Berfirmanlah Allah: ‘Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu (‘EKHAD) tempat, sehingga kelihatan yang kering.’ Dan jadilah demikian.” –
KJV, [color=green]And God said, Let the waters under the heaven be gathered together unto one place, and let the dry land appear: and it was so.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים יִקָּווּ הַמַּיִם מִתַּחַת הַשָּׁמַיִם אֶל־מָקֹום אֶחָד וְתֵרָאֶה הַיַּבָּשָׁה וַיְהִי־כֵן׃
Translit. interlinear, VAYO’MER {dan Dia berfirman} ‘ELOHIM {Allah} YIQAVU {mereka akan berkumpul} HAMAYIM {air itu} MITAKHAT {di bawah} HASYAMAYIM {langit itu} ‘EL-MAQOM {pada tempat} ‘EKHAD {satu} VETERA’EH {dan ia kelihatan} HAYABASYAH {tanah kering} VAYHI-KHEN {dan ia menjadi demikian}

* Ulangan 6:4
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa (‘EKHAD)!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Hebrew,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA’ {dengarlah} YISRA’EL {Israel} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonai, TUHAN} ‘ELOHEINÛ {Allah kita} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonai, TUHAN} EKHAD {esa}
——–

Image

Kata ” יחיד – YAKHID” (Arab: WAHID), “tunggal”, berasal dari kata YAKHAD, yaitu kata ” חד – KHAD” yang dibubuhi aksara YOD di mukanya. Dalam bahasa Ibrani Kuno, aksara YOD merupakan gambar telapak tangan yang menggenggam. Kata ” יחד – YAKHAD ini pun berarti “satu”, “kesatuan”; satu dalam genggaman.

* Kejadian 49:6
LAI-TB, Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu (YAKHAD) dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting
lembu.
KJV, O my soul, come not thou into their secret; unto their assembly, mine honor, be not thou united: for in their anger they slew a man, and in their self-will they digged down a wall.
Hebrew,
בְּסֹדָם אַל־תָּבֹא נַפְשִׁי בִּקְהָלָם אַל־תֵּחַד כְּבֹדִי כִּי בְאַפָּם הָרְגוּ אִישׁ וּבִרְצֹנָם עִקְּרוּ־שֹׁור׃
Translit interlinear, BESODAM {pada permufakatan mereka} ‘AL-TAVO’ {tidak ia akan datang} NAFSYI {nafasku, jiwaku} BIQHALAM {pada perkumpulan mereka} ‘AL-TEKHAD {tidak ia akan dipersatukan} KEVODI {kehormatanku} KI {karena} VE’APAM {pada murka mereka} HAREGU {mereka membunuh} ‘ISY {orang} UVIRTSONAM {dan pada kesenangan mereka} ‘IQERU-SYOR {mereka memotong urat keting lembu}

Kata ” יחד – YAKHAD juga ditemukan dalam Mazmur 86:11 (“bulatkanlah”) dan Yesaya 14:20 (“bersama-sama”).

” יחד – YAKHAD adalah ” חד – KHAD” dalam genggaman tangan, diterjemahkan dengan “satu-satunya”, “tunggal”, “hanya”, “saja”, “sebatang kara”, sering dihubungkan dengan anak “tunggal”.

Jika ” אחד – ‘EKHAD” merujuk kepada
kesatuan yang kompleks, maka ” יחיד – YAKHID” berhubungan dengan kesatuan yang absolut.

* Kejadian 22:2
LAI-TB, Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal (YAKHID) itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
KJV,
And he said, Take now thy son, thine only son Isaac, whom thou lovest, and get thee into the land of Moriah; and offer him there for a burnt offering upon one of the mountains which I will tell thee of.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר קַח־נָא אֶת־בִּנְךָ אֶת־יְחִידְךָ אֲשֶׁר־אָהַבְתָּ אֶת־יִצְחָק וְלֶךְ־לְךָ אֶל־אֶרֶץ הַמֹּרִיָּה וְהַעֲלֵהוּ שָׁם לְעֹלָה עַל אַחַד הֶהָרִים אֲשֶׁר אֹמַר אֵלֶיךָ׃
Translit interlinear, VAYO’MER {dan Dia berfirman} QAKH-NA’ {ambillah} ‘ET-BINKHA {anakmu} ‘ET-YEKHIDKHA {satu-satunya darimu} ‘ASYER-‘AHAVTA {yang engkau mengasihi} ‘ET-YITSKHAQ {Ishak} VELEKH-LEKHA {berjalanlah engkau} ‘EL-‘ERETS {pada bumi} HAMORIAH {Moria itu} VEHA’ALEHU {dan persembahkanlah ia} SYAM {di sana} LE’OLAH {sebagai korban bakaran} ‘AL {di atas} ‘AKHAD {satu} HEHARIM {gunung-gunung} ‘ASYER {yang} ‘OMAR {Aku akan berfirman} ‘ELEYKHA {kepadamu}

Sumber : Yohannes/ Biblika

Posted in agama & kepercayaan, diskusi bebas, indonesia ku | Leave a Comment »

Pengemis yahudi Buta Dan Rasulullah SAW

Posted by kosongan pada | 2 |Maret| 2009 |

sumber : http://blog.devinstudio.com/2009/01/31/pengemis-buta-dan-rasulullah-saw

Cerita yang harus diposting, karena padi hari baca lewat email yang dikirim secara Forwarded Message ke beberapa email, kemudian di hari yang sama cerita ini di siarkan melalui khotbah Jum’at.

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan? Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA. Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkatakepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim. Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq. Kalaupun tidak bisa k ita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya k ita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, k ita mulai dari apa yang k ita sanggup melakukannya. Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulullahmu… Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya? MasyaAllah….macam meter taxi…jalan terus. Sadaqah Jariah – Kebajikan yang tak berakhir. 1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah. 2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah. 4. Bantu pendidikan seorang anak. 5. Ajarkan seseorang sebuah do’a. Pada setiap bacaan do’a itu, Anda dapat hasanah. 6. Bagi CD Quran atau Do’a. 7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid. 8. Tempatkan pendingin air di tempat umum. 9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah. 10. Bagikan email ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat. Aminnnnnn…

Posted in indonesia ku, islam, umum | 7 Comments »

SMS kaya & miskin yang menarik

Posted by kosongan pada | 13 |Desember| 2008 |

sumber : http://feriadiisander.wordpress.com/2008/10/11/sms-hari-ini/

” Kayalah orang yang kaya, miskinlah orang yang miskin.”

” Kayalah orang yang miskin, miskinlah orang yang kaya.”

————— hehehe menariknya
ketika orang mempermasalahkan kekayaan terkadang terkait dengan agama dan kepercayaan…. hanya saja aku akan bahas secara filosofi dan textual aja ^^….. bagaimana menurut anda

Posted in diskusi bebas, umum | Leave a Comment »